Kisah asmara cinta terhalang restu orang tua


Kisah Asmara  cerpen romantis

CINTA TERHALANG RESTU

Terbayang saat bersama, saat dia ucapkan kata cinta. Menepis semua rasa gundah yang ada, cinta memenuhi jiwa dan raga.
Menatap indah matanya. Mata yang selalu menyinari redupku. Ku lihat indah senyumnya, senyuman yang selalu menenangkanku.


Aku adalah gadis yang tak berdaya. Naira begitulah sapaanku. Aku berdiri di bawah indahnya rembulan dan bintang yang bertaburan. Bagi mereka mungkin ini malam yang sempurna. Namun tidak untukku. Ini malam pernikahan kekasihku dengan orang lain. Ini adalah malam terburuk dalam hidupku.

Aku menatapnya penuh haru, dia memegang tanganku, seakan tak ingin aku beranjak pergi darinya.
Air mataku menetes, perlahan disapunya air mata itu. Aku ingin sekali memeluknya, walau untuk yang terakhir kalinya.
Tanpa sepatah katapun aku berlalu, tak perduli walau dia menahanku. Aku berlari sekuat tenaga, menjauh darinya. Agar dia tak pernah tahu betapa pilunya hatiku.

     Baca juga: cerpen cinta sedih cinta bertepuk sebelah tangan

Aku sadar aku harus kuat, tak ada yang bisa aku lakukan selain mengikhlaskannya.
Aku harus menghadiri pernikahannya besok. Aku ingin melihat dia diatas pelaminan, aku ingin melihat betapa gagah dirinya mengenakan jas pernikahan.
Ini semua takdir Tuhan. Aku hanya diizinkan bersamanya dalam waktu 3 tahun. Kini aku harus rela berpisah karena cinta kami tak direstui. Orang tuaku menginginkan seorang pria yang sudah mapan secara dunia maupun akhirat untuk menjadi suamiku. Sedangkan dia hanya pegawai biasa. Orang tuaku jelas menolaknya mentah-mentah saat orangtuanya melamarku beberapa waktu yang lalu.
Kami terpaksa memutuskan hubungan, aku tak ingin menjadi anak durhaka.
Dia mengerti, dan cukup paham akan penolakan orang tuaku. Sama sekali dia tidak membenci keluargaku. Dia tetap menghormati mereka.

Dan kini, dia akan menjadi milik orang lain. Sakit yang aku rasa sungguh tak tertahankan. Cinta yang selama ini kuperjuangkan terhalang restu.
Bagaimana caranya aku menata kembali hati yang telah hancur ini?. Bagaimana caranya aku merajut kembali angan yang telah berlalu bersamanya?.

Aku menghadiri pesta pernikahannya. Terlihat biasa saja pesta itu, bagiku hari ini adalah hari pemakaman ragaku. Aku seperti mayat hidup berdiri disudut ruangan menatap kosong kedepan. Sesaat kemudian aku tersadar karena mendengar nyanyian penuh kasih dari mempelai pria. Aku tahu betul dia menyanyikan itu untukku, itu lagu kenangan kami.
Dia menatap tajam kearahku, seakan mengatakan bahwa cintanya hanya untukku.

Aku meneteskan air mata tak sanggup menahan luka di hati.
Saat prosesi salam-salaman. Aku datang dan mengucapkan congratulations Untuk kedua mempelai.
Tak kuasa aku menahan diri, langsung kepeluk pria yang sangat aku cintai, walaupun dihari ini dia telah sah menjadi suami wanita lain. Aku memeluknya erat aku mengatakan seluruh isi hatiku, aku mengeluarkan seluruh rasa cintaku. Diapun membalas hangat pelukanku. Air mata kami jatuh begitu deras, menandakan cinta dihati kami masih bersemi.
Semua undangan ikut menyaksikan dengan haru kisahku, mempelai wanitapun ikut menyapu air matanya.
Hampir semua hadirin menyesalkan perpisahan kami. Mereka bisa melihat cinta yang begitu tulus dari kami.

Tak perduli akan istrinya, dia mencium keningku dan menguatkanku. Dia menjelaskan bahwa sampai kapanpun cintanya tidak akan pudar. Dia akan selalu mencintaiku walaupun aku tak bersamanya.
Bukan kami yang ingin berpisah, namun cinta ini terhalang restu.
Orang tuanya datang dan memelukku. Memintaku untuk mengiklaskan putra mereka.
Mereka sangat menyayangiku, bahkan menganggapku lebih dari menantu mereka.
Takdir tidak bisa dikata, memang ini yang telah terjadi. Cinta yang mati-matian ku perjuangkan harus kandas tanpa restu orang tuaku.

         Baca juga: gadis malang wajah cantik dan pintar.

Sekian kisah asmara cerpen romantis cinta terhalang restu.
Semoga banyak yang suka.
Klik share untuk membagikan.
Terimakasih.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah asmara cinta terhalang restu orang tua"

Post a Comment