Detik-Detik Kita Berpisah. Hal yang paling di benci oleh setiap insan adalah berpisah. Setelah sekian lama kita bersama tapi harus berpisah juga. Begitu pula yang di rasakan setiap anak sekolahan. Setelah 3 tahun bersama, cada tawa, tangis bahagia, dilalui bersama, tapii harus dipisahkan oleh waktu.
Baca juga: baper-dan-terlalu-berharap.
Disaat detik-detik seperti itu, rasanya kita tidak ingin berpisah. Kita merasa sudah seperti saudara kandung.
Hari-hari yang kita jalani bersama seorang sahabat akan terasa lebih hangat. Orang yang kita percaya dapat memberi solusi ketika kita ada masalah, baik itu masalah percintaan atau bukan juga dari sahabat.
Begitulah kodratnya. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kadang kita tidak dipisahkan oleh masalah tapi kadang kita akan dipisahkan oleh maut.
Itu sudah takdir sebuah pertemuan yang harus berakhir dengan perpisahan. Memang berat ketika kita harus menjalan kan kodrat perpisahan. Sering kita berfikir kalau nanti kita tidak akan mendapatkan seorang sahabat yang seperti sahabat kita sekarang ini.
Jika kita dapat mengubah waktu pasti kita akan membuatnya lambat berjalan, supaya kita bisa senantiasa bersama sahabat.
Tangis dan tawa yang pernah kita lalui bersama akan menjadi kenangan terindah dalam kehidupan kita. Kita akan selalu mengingat masa-masa kita jaiin sahabat, masa-masa kita pernah bertengkar hanya karena masalah sepele, masa-masa dimana kita sering berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi kekesalan, dan berbagi semua.
Tapi itu sudah kodrat yang harus kita jalankan. Berpisah memang bukan suatu hal yang menyenangkan. Tapi sebaliknya, jika saja perpisahan itu berwujud maka kita akan membunuhnya.
Detik-detik perpisahan adalah masa terakhir kita dapat berbagi kepada sahabat. Setelah itu kita akan meneruskan sekolah kemana kita menginginkannya. Pada masa-masa itulah hal yang tidak pernah kita lakukan dulu, maka akan kita lakukan pada saat itu.
Baca juga: cerpen-peluk-aku-sekali-saja.
Buat yang akan berpisah, relakanlah perpisahan itu terjadi. Dan yakinlah, suatu saat nanti kita pasti akan di pertemukan kembali.
Baca juga: baper-dan-terlalu-berharap.
Disaat detik-detik seperti itu, rasanya kita tidak ingin berpisah. Kita merasa sudah seperti saudara kandung.
Hari-hari yang kita jalani bersama seorang sahabat akan terasa lebih hangat. Orang yang kita percaya dapat memberi solusi ketika kita ada masalah, baik itu masalah percintaan atau bukan juga dari sahabat.
Begitulah kodratnya. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kadang kita tidak dipisahkan oleh masalah tapi kadang kita akan dipisahkan oleh maut.
Itu sudah takdir sebuah pertemuan yang harus berakhir dengan perpisahan. Memang berat ketika kita harus menjalan kan kodrat perpisahan. Sering kita berfikir kalau nanti kita tidak akan mendapatkan seorang sahabat yang seperti sahabat kita sekarang ini.
Jika kita dapat mengubah waktu pasti kita akan membuatnya lambat berjalan, supaya kita bisa senantiasa bersama sahabat.
Tangis dan tawa yang pernah kita lalui bersama akan menjadi kenangan terindah dalam kehidupan kita. Kita akan selalu mengingat masa-masa kita jaiin sahabat, masa-masa kita pernah bertengkar hanya karena masalah sepele, masa-masa dimana kita sering berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi kekesalan, dan berbagi semua.
Tapi itu sudah kodrat yang harus kita jalankan. Berpisah memang bukan suatu hal yang menyenangkan. Tapi sebaliknya, jika saja perpisahan itu berwujud maka kita akan membunuhnya.
Detik-detik perpisahan adalah masa terakhir kita dapat berbagi kepada sahabat. Setelah itu kita akan meneruskan sekolah kemana kita menginginkannya. Pada masa-masa itulah hal yang tidak pernah kita lakukan dulu, maka akan kita lakukan pada saat itu.
Baca juga: cerpen-peluk-aku-sekali-saja.
Buat yang akan berpisah, relakanlah perpisahan itu terjadi. Dan yakinlah, suatu saat nanti kita pasti akan di pertemukan kembali.
0 Response to "Detik-Detik Terakhir Kita Berpisah Sekian Lama "
Post a Comment