istri rela suaminya menikah lagi harus memenuhi syarat istri nya di sepertiga malam, ketika semua makhluk masih terlelap, asik dengan bantal dan guling empuknya, seorang wanita telah bangun dan bersujud dihadapan Rabb-nya. Tak perduli dingin menusuk raga, baginya aroma khas sajadah ketika sepertiga malam adalah salah satu aroma ternikmat di dunia. Wanita itu bernama Khadijah, seorang ibu rumah tangga yang senantiasa melaksanakan qiyamul lail.
Setelah melaksanakan shalat sunnah nya, ia memanjatkan doa untuk keselamatan keluarganya. Tak lupa dia membangunkan sang suami untuk ber qiyamul lail juga. Sang suami tersenyum bahagia ketika mendapati istrinya tengah terbalut mukena di sepertiga malam. Wajah cantik khadijah begitu mempesona di balut mukena berwarna putih.
Keesokan harinya, tak sengaja khadijah menemukan sms mesra di ponsel suaminya, dia mengecek daftar panggilan di handphone suaminya, astaghfirullah.. Ternyata banyak panggilan keluar untuk seorang perempuan atas nama Mayla. Mulai hari itu khadijah menjadi begitu murung, namun dia tetap memperhatikan gerak gerak suaminya, suaminya masih sering bicara dengan nada berbisik ketika berteleponan. Kejadian itu berlangsung selama sebulan,tiap ada kesempatan Khadijah selalu memeriksa handphone suaminya, namun sungguh hancur hatinya,sang suami masih sering berkomunikasi ria dengan perempuan bernama Mayla itu.
Baca juga: ustadku imamku karna allah
Khadijah mulai menggelar sajadahnya, hendak mendirikan qiyamul lail, malam itu dia tampak begitu kusyuk. Air matanya berlinang, dalam sujudnya dia memohon kebaikan bagi suami dan keluarganya, dan memohon agar ditabahkan dan ditunjukkan jalan yang terbaik agar dia mampu mengembalikan suaminya yang dulu tanpa harus melukai perasaan sang suami.
Sang suami terbangun, melihat Khadijah sedang menangis sesunggukan diatas sajadahnya. Ia segera menghampiri khadijah. Khadijah menyadari kehadiran sang suami, segera di raih tangan suaminya, diciuminya tangan itu, kemudian diletakkannya diatas kepalanya. ''Demi Allah abi,maafkan semua kesalahan ummi,yang telah lancang memeriksa hp abi tanpa sepengetahuan abi.'' pinta Khadijah kepada suaminya. Air mata Khadijah mengalir semakin deras. Bagai tersambar petir yang maha dahsyat, sang suami segera menarik tangannya dari genggaman Khadijah. Dia merasa begitu malu dengan istrinya itu.
Bukankah di dalam surah annisaa' ayat 3 Allah telah menyebutkan.
''dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak2) perempuan yatim (bila kamu menikahinya), maka nikahilah wanita2 (lain) yang kamu senangi: dua,tiga,dan empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,maka (nikahilah) seorang saja, atau budak2 yang kamu miliki, yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.''
''Sungguh ummi rela,jika abi harus berpoligami. Asalkan abi sanggup berlaku adil.sudah tugas ummi menjaga kehormatan abi, sebab itu,jika memang abi mencintai wanita itu,nikahilah dia,jangan abi berbuat zina''.ucap khadijah dengan air mata yang mengalir deras.
Sang suami tergetar hatinya,sungguh dia merasa hancur melihat bidadarinya terluka karena sikapnya yang tidak menjaga komitmen rumah tangga mereka.
'' benarkah ummi rela dan ridha jika abi menikah lagi?'' tanya suami khadijah sambil meneteskan air mata.'' InsyaAllah abi,tapi...'' khadijah menghentikan ucapannya.
'' Tapi apa ummi? '' tanya suaminya kembali.
'' ada syarat yang harus abi tunaikan sebelum abi menikah lagi''. Ucap Khadijah
'' syarat? Apa syaratnya ummi?''. Suaminya bertanya penuh keheranan.
'' jika Abi ingin menikah lagi, Abi harus selalu menjalankan shalat fardhu tepat pada waktunya,tidak boleh meninggalkan beberapa shalat sunat seperti shalat dhuha,shalat rawatib dan shalat tahajjud. Itu syarat ummi''.
''Apakah tidak ada syarat yang lain ummi?'' tanya suaminya berharap Khadijah mau merubah syaratnya.
'' Tidak abi. Itu syarat terbaik yang ummi ajukan.'' tegas Khadijah.
'' baiklah. Abi sanggup.'' jika memang itu untuk kebaikan, insyaAllah abi akan sanggup. Allah saja menegaskan dalam firman-Nya, ''Allah tidak akan membebani seorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Q.S AL-BAQARAH:286).'' dan abi yakin kalau abi sanggup menjalankan syarat ummi.
''baiklah abi. Abi tidak boleh menghubungi wanita itu dengan mesra lagi. Jagalah marwah Abi sebelum menunaikan syarat dari ummi. Setelah itu nikahilah dia, sesungguhnya ummi akan ridha dunia dan akhirat.'' ucap khadijah dengan air mata yang tiada henti-hentinya menetes.
6 bulan berlalu. Khadijah tidak lagi mendapati sms mesra suaminya dengan Mayla,ataupun melihat suaminya menghubungi perempuan itu. Hati Khadijah gembira, dia berfikir suaminya mungkin tidak mampu menjalankan syarat darinya, sebab itu suaminya tidak lagi berhubungan dengan perempuan itu. Semua rasa bahagianya seakan sirna dalam sekejap, ketika pada suatu hari suaminya mengungkit lagi perihal perjanjian mereka.
'' Ummi apakah akan ridha dan rela abi menikah lagi? ''. Tanya suami khadijah ketika mereka sedang duduk santai menikmati teh di beranda rumah.
Bagaikan dihunus dengan pisau ke ulu hatinya. Khadijah sesak mendengar pertanyaan suaminya itu. Namun Khadijah mencoba menutupi segala gejolak di dadanya dengan istighfar dan senyum kepada sang suami.
'' Iya abi. Asalkan syaratnya abi tunaikan.'' jawab Khadijah.
Dengan penuh semangat sang suami mulai menjalankan syarat yang diajukan Khadijah. Dia selalu menjalankan shalat fardhu tepat waktu, sesibuk apapun pekerjaannya dikantor, dia selalu berusaha mtenunaikan shalat sunnat dhuha dan rawatibnya. Sedingin apapun malam dan selelah apapun dirinya, selalu di usahakan agar disepertiga malam dia mampu menunaikan tahajjud nya.
Khadijah bahagia melihat suaminya menjadi ahli ibadah. Namun dibalik kebahagiaannya, Khadijah menyimpan duka yang mendalam. Mungkin sebentar lagi dia harus merelakan suaminya untuk wanita lain. Harus ridha membagi cinta suaminya. Khadijah menangis disetiap sujudnya, dalam doa nya selalu terukir nama sang sumi.
'' ya Allah. Ampunilah suami hamba yang begitu mencintai dunia, dia rela menjalankan syarat dari hamba hanya untuk memuaskan nafsunya. Tunjukkanlah jalan yang benar kepadanya. Ikhlaskan dia menjalankan syarat dari hamba hanya karena Mu ya Allah, bukan karena nafsunya yang ingin menikah lagi.''
Khadijah melihat suaminya begitu telaten menjalankan syarat itu. Dengan sabar Khadijah pun ikut membantu suaminya agar segera menyelesaikan persyaratan itu. Setiap malam Khadijah membangunkan sang suami untuk tahajjud. Mengingatkan sang suami ketika datang waktu shalat fardhu. Dan menghubungi suaminya ketika mulai masuk waktu dhuha. Khadijah ikhlas melakukannya, demi kebahagiaan suami dan keridhaannya.
Tetapi disisi lain sang suami begitu terpukul melihat istri yang sangat dicintainya membantu untuk menunaikan syarat itu. Sungguh mulia hati istrinya, rela terluka hanya untuk menjaga kehormatan suami , menjaga suami agar jauh dari zina. Dia merasa begitu bersalah karena sempat melukainya diwaktu silam. Setiap Khadijah membantunya menjalankan syarat itu, hatinya selalu sakit.
4 tahun berlalu, kini suami Khadijah tidak pernah lagi telat shalat fardhu nya.tidak meninggalkan shalat sunat rawatib, dhuha, dan tahajjudnya.
Khadijah merasa syaratnya telah berhasil ditunaikan oleh suaminya. Namun aneh, sang suami tidak pernah sekalipun lagi menyinggung perihal menikah lagi. Hingga pada suatu malam ketika mereka habis shalat isya berjamaah. Khadijah menanyakan kepada suaminya.
'' sudah 4 tahun abi, dan Alhamdulillah abi telah berhasil menuntaskan semua syarat ummi. Ummi lihat abi tidak akan tenang jika belum melaksanakan shalat-shalat itu. Berarti shalat itu telah menjadi suatu kebutuhan abi. Bukankah sudah waktunya Abi menikaha Mayla?'' tanya Khadijah dengan wajah sedih.
Suami khadijah memeluknya begitu erat, dia mencium kening bidadari nya itu. Mengusap butiran air mata yang mulai jatuh dipipi Khadijah.
Duhai bidadariku. Aku tidak ingin menikah lagi. Aku melaksanakan syaratmu itu ikhlas semata2 hanya karena Allah. Aku ingin lebih dekat dengan Nya. Terimakasih karena melalui dirimulah Allah beri aku petunjuk. Terimakasih telah sabar mendampingiku. Karena kesabaran dan kasih sayangmulah, aku sadar bahwa memilikimu adalah anugerah yang tiada duanya.''
ketahuilah sayang,Allah berfirman yang bunyinya. '' Allah menjadikan bagi kamu istri2 dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri2 kamu itu anak2 dan cucu2. Dan memberimu rezeki dari yang baik2. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?
(Q.S. AN-NAHL:72)
tidak ada suatu kebahagian bagi Abi,selain bisa di dampingi perempuan berhati bidadari seperti ummi. Abi akan berusaha membahagiakan ummi. Dunia dan akhirat hanya ummi lah yang akan menjadi pemimpin bidadari abi.
Khadijah menghambur kedalam pelukan suaminya,ia tidak dapat lagi menahan tangisnya. Ia merasa begitu durhaka karena telah berburuk sangka kepada seorang lelaki yang sangat mencintainya.
Di cium lutut suaminya. Penyesalan datang dalam dirinya.
''maafkan ummi yang telah berburuk sangka. Ummi sangat mencintai abi. Maafkanlah ummi.''
isak Khadijah kepada suaminya.
Khadijah teringat sebuah sabda rasulullah. '' seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain,maka aku akan perintahkan para wanita untuk sujud pada suaminya, karena Allah telah menjadikan begitu besarnya hak suami yang menjadi kewajiban istri.'' (H.R. ABU DAUD,TIRMIZDHI,IBNU MAJAH DAN AHMAD)
Mereka saling berpelukan,merasakan getaran cinta yang Allah satukan dalam ikatan rumah tangga.
Saling percayalah di dalam mahligai rumah tangga. Cintai dan sayangilah pasanganmu, karenanyalah mungkin kau berubah menjadi manusia yang lebih baik.
Semoga Allah lindungi setiap rumah tangga dari orang ketiga.
Dan semoga bidadari dunia selalu Allah muliakan. Karena istri sholehah adalah idaman para pria.
Istri sholehah adalah bidadari surga.
'' jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu,juga berpuasa dibulan ramadhan,serta menjaga farajnya (kemaluannya), dan taat pada suaminya, maka masuklah dalam surga melalui pintu mana saja.''
0 Response to "istri rela suaminya menikah lagi denga syarat"
Post a Comment