karena tuhan menyayangiku


KARENA TUHAN MENYAYANGIKU

Dear My Hero.
Apa kabar bunda disana?
Aku disini sangat merindukanmu,merindukan ocehan cerewetmu,nasihatmu,omelanmu,tawamu. I missing everything about you mom.





Bunda..mungkin takkan lama lagi aku akan berada disisimu.Aku tidak tau harus bahagia atau malah bersedih.Bunda tahu? Kini dokter memvonis kanker ku sudah stadium akhir!.
Sudah semakin dekat rasanya Tuhan mempersatukan kita.
Setelah 8 tahun aku berjuang sendiri tanpamu,aku melawan maut,dan tetap tegar seperti yang pernah bunda katakan.kata-katamu selalu terngiang ditelingaku,''putri bunda yang cantik,gak boleh kalah sebelum berperang'' bunda masih ingatkan?
Itu nasihat yang selalu bunda katakan padaku.
Aku telah berperang bunda!
Namun lawanku ternyata lebih kuat,seluruh tenaga ku kerahkan,tetap saja aku kalah.
Bunda jangan bersedih,aku akan segera menemuimu di surga sana.
I love you my hero,my mom.
Putrimu,
Ananda




    Air mataku menetes begitu saja setelah membaca salah satu isi diary sepupuku,Ananda. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa sepupuku menderita kanker,dan bahkan sudah stadium akhir.
Selama ini tidak pernah sama sekali dia menceritakan penyakitnya kepada ku atau kepada ayah dan ibuku.Sejak kedua orang tuanya meninggal 8 tahun yang lalu,dia tinggal bersama kami di Jakarta.
Banyak sekali perubahan pada dirinya sejak 3 tahun belakangan.Dia tampak lebih kurus,dia tak pernah lagi melepas jilbabnya bahkan saat di dalam kamar hanya ada kami berdua,dia lebih sering murung,dan banyak mengurung diri dikamar. Aku tidak pernah menaruh curiga padanya,aku menganggap mungkin dia mendapat hidayah dan ingin memperbaiki diri setelah kepergian orang tuanya.

   Ananda adalah anak tunggal dari seorang pengusaha kaya di Bogor,bisnisnya tersebar di beberapa daerah di kota itu.sejak orangtuanya meninggal seluruh harta kekayaan diwarisi untuknya.
Papaku yang sekaligus wali dari Ananda tidak pernah mengambil sepeserpun harta itu untuk kepentingan pribadinya.Papaku menjalankan perusahaan itu atas nama Ananda.ketika Ananda telah siap menjalankan semua itu sendiri,maka segalanya akan diserahkan kembali padanya.

    Aku harus memberitahukan kepada orantuaku perihal penyakit sepupuku itu.Aku berlari dari lantai dua rumahku.''hati-hati non !'', seru mbok Nah pembantuku ketika aku menuruni tangga sambil berlari.Aku sama sekali tidak mengubrisnya.Dengan cepat aku menghampiri papa dan mamaku yang sedang bersantai dihalaman belakang.
''pah,,mah,,''sambil terisak aku memanggil mereka.
''ada apa putri?,kok kamu lari-larian gitu?.sahut mamaku.
''lhoh kok kamu nangis sayang?'' tanya papaku penuh perhatian.
''pa,,ma,,ananda''aku tak dapat melanjutkan kalimatku.
''ada apa dengan ananda'' tanya mamaku panik karena melihatku menangis.
 ''mama bacalah''. Aku menyerahkan diary Ananda kepada mamaku.
   Kemudian mama dan papa membaca diary itu bersamaan.mamaku kehilangan keseimbangannya,hampir2 dia terjatuh,namun papa segera menangkap mama.Mama menangis histeris sambil meratap.papaku mencoba menenangkannya,aku hanya bisa memeluk mama dan ikut menangis bersamanya.
''selama ini papa sering marahin ananda hanya karena dia menjual aset perusahan dan menghabiskan uangnya entah kemana,rupanya dia menghabiskan uang itu untuk berobat.ya Allah...Wali macam apa aku ini''.ratap papaku sambil memukul tembok.
''mama juga salah pa,mama slalu nyalahin Ananda karena dia asik dikamar dan tidak mau kuliah,ternyata dia menahan sakitnya sendirian tanpa memberitahu kita''.isak mamaku semakin menjadi-jadi.

    Kami sekeluarga merasa sangat bersalah karena kurang memperhatikan Ananda,selama ini Ananda bersama  kami,namun dia sendirian melawan kejamnya kanker yang dideritanya.Kami hanya terus menyalahkannya ketika dia menjauhkan diri dari lingkungan.
   Tiba-tiba mbok Nah memanggil.
''tuan,tuan!,ada telpon dari rumah sakit untuk tuan''.Papaku langsung mengahampiri mbok Nah dan menjawab telpon itu.
''apa?,innalillahi wainnailaihi rajiun''.telpon yang dipegang papaku terlepas dari tangannya ,seketika aku dan mama berlari menghampiri papa.
''Ananda pergi ma''.ucap papaku lirih sambil meneteskan air matanya.mamaku menangis tak tertahankan,Aku ambruk dan tak sadarkan diri,sepupuku telah menghadap ilahi,dia akan bertemu kedua orangtuanya disana,berkumpul seperti dulu lagi,bahagia bersama seperti yang dituliskannya dalam diary itu setiap malam.
     Rumahku tampak ramai,orang-orang datang untuk melayat.aku membuka penutup kepala Ananda kulihat senyum di wajahnya,dia begitu cantik,dia sepupu terbaikku,selama ini aku kurang memperhatikannya.Aku kembali ambruk dalam pelukan mama,aku tak sanggup menerima semua ini.
    Saat aku tersadar,rumah sudah sepi,orang-orang sudah pergi.aku masuk kedalam kamar Ananda dan kembali membuka diarynya,satu persatu halaman kubaca sambil menahan isak.dihalaman terakhir tmapak sebuah pesan.''Om,tante,dan adikku putri,aku pamit,terimakasih telah menjagaku,aku telah dipanggil, karena Allah menyayangiku.aku sayang kalian semua''.
Aku sayang Ananda.



wasalam
Terimakasih 
Jangan lupa like y
oya juga jangan lupa subscribe ya


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "karena tuhan menyayangiku "

Post a Comment