kisah persahabatan dua tetangga saling merebut nilai



Kisah Persahabatan Dua Tetangga

SAHABAT SEJATI

Berderingnya bel tanda pulang sekolah telah tiba. Terlihat murid-murid berhamburan keluar kelas menuju parkiran. Dua gadis keluar dari kelas mereka sambil jalan beriringan. Sambil bercanda ria mereka berjalan dikoridor.

Yanti dan Putri, dua orang sahabat yang sudah bersama sejak kecil. Mereka sudah berteman saat masih bayi yang masih merangkak. Mereka lahir di tahun dan bulan yang sama. Selain itu mereka juga tetangga.

Dirumah maupun disekolah mereka selalu bersama. Berangkat  dan pulang sekolah sering bersama. Di sekolah mereka juga teman sebangku.

Tentu mereka teman yang sangat akrap. Namun mereka tetap profesional dalam meraih tujuan hidup. Mereka teman namun menjadi musuh saat ujian tiba. Mereka saling memperjuangkan peringkat mereka dikelas itu. Persaingan itu masih dalam batas rasional. Selalu saja mereka meraih peringkat beriringan antara 1 dan 2. Dalam mengikuti ekstrakurikuler pun mereka selalu bersama. Sampai-sampai ada teman dari kelas lain keliru memanggil mereka. Guru-guru yang kurang akrap pun keliru dan sering tertukar ketika memanggil mereka.

    Baca juga: gadis malang wajah cantik dan pintar

Dulu saat mereka masih kecil, sempat kedua orang tua mereka bertengkar karena hal sepele.
Yanti dilarang main kerumah putri. Hal itu membuat mereka berdua jadi dingin hati. Disekolah saja mereka jarang bicara. Orang tua mereka tidak membolehkan berteman lagi. Secara diam-diam Putri dan Yanti bertemu dan menyelesaikan permasalahan mereka.
Itu masalah orang tua, kenapa keduanya harus terlibat perselisihan itu. Mereka sadar bahwa saling membutuhkan satu sama lain. Saling minta maaf dan berpelukan begitulah yang mereka lakukan ketika sesekali terlibat amarah.

Suatu hari, Putri jatuh sakit dan tidak bisa masuk sekolah. Yanti meminjamkan catatannya untuk putri. Yanti juga menyemangati sahabatnya itu agar cepat sembuh.
Tak berapa lama, ketika Putri sembuh malahan Yanti yang sakit.
Penyakitnya cukup serius.
Yanti mengalami penyakit langka yang memalukan. Dia menangis menceritakan semuanya kepada sahabatnya.
Putri tetap setia menemani sahabatnya yang sedang terpuruk itu. Dia selalu mengatakan hal-hal yang membuat semangat hidup Yanti.

Konsentrasi Yanti disekolah buyar. Dia menjadi gadis pendiam sejak mengetahui penyakit yang di deritanya.
Putri berinisiatif membuat Yanti bersemangat lagi. Dia mengumpulkan beberapa foto orang sakit parah, lalu menyerahkannya kepada Yanti.
Putri mengatakan.
"yan, aku tahu penyakit kamu serius, tapi lihatlah orang-orang ini. Penyakit mereka lebih parah darimu." tenang Putri sambil mengelus lembut tangan Yanti.
" aku khawatir terhadap keadaanku put, aku takut penyakitku ini berdampak buruk terhadap masa depanku. "  isak Yanti dipelukan sahabatnya.
Putri ikut menangis dan terus menenangkan sahabatnya.


Sadar bahwa upayanya sia-sia. Putri memutar otak untuk menghibur sahabatnya. Dia tau impian Yanti adalah menjadi siswa no 1 di kelas. Saat seperti ini, pastilah prestasi Yanti akan menurun. Putri mengalah dan tetap membiarkan sahabatnya meraih predikat pertama. Walaupun sebenarnya jika dia mau, tentu dia bisa meraih itu.
Semua dilakukan untuk membuat Yanti bangkit.
Sahabat sejati memang selalu mensuport, tidak menikung jika sahabat yang lain lemah. Itulah prinsip Putri.

    Baca juga: menantu idaman mertua bagi cewek wajib tau.

Kisah ini diambil dari kisah nyata dua sahabat sejati.
Sahabat saling menyayangi bukan saling menyaingi.
Bersaing boleh saja, namun dalam profesionalitas yang baik.

Semoga kisah ini bermanfaat.
Jangan lupa share jika sayang sahabat.
Terimakasih atas kunjungan di blog kami.
Sekian

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "kisah persahabatan dua tetangga saling merebut nilai"

Post a Comment