Karena iri hati fitnah pun terjadi teman makan teman


Karena Iri Hati, Fitnah Pun Terjadi


 Memang benar cinta itu buta, karena cinta seseorang bisa melakukan apa saja. Semua karena cinta atas dasar nafsu, jika saja atas nama Allah tentu cinta akan dibaringi rasa ikhlas untuk menerima apapun yang terjadi.


           Tersebutlah dua orang gadis desa bernama Aulia dan Annisa. Kedua gadis itu merupakan sepupu.
Hubungan mereka begitu dekat. Sering bepergian kemana saja berdua. Sang kakak bernama Aulia dan adik bernama Annisa. Mereka sering dikatakan kembar, karena memiliki paras yang lumayan mirip. Rambut bisa saja sama hitam, namun watak dan perilaku berbeda-beda. Aulia gadis pendiam namun selalu terbuka, sedangkan Annisa gadis yang periang namun sangat tertutup.


   Tibalah dimana  hubungan kedekatan dan kekerabatan mereka  di uji. Ditengah manisnya hubungan mereka, muncullah seorang pria, sebut saja namanya Adit. Pria mapan yang bekerja di salah satu perusahaan swasta ternama di Jakarta. Ibu Adit, sebut saja namanya bu Aminah tinggal sekampung dengan Annisa dan Aulia.
Bu Aminah beniat menjodohkan Adit dan Aulia. Namun keduanya menolak karena memang belum saling mengenal satu sama lain.

       Waktu berjalan begitu cepat, Adit pulang kampung dan tinggal bersama ibunya. Memang Adit anak yang pandai bergaul, dengan mudah dia mendapatkan teman dikampung itu. Segala kalangan menyukainya,karena sikapnya yang rendah hati, tidak sombong, dermawan dan rajin ibadah. Suatu ketika, entah darimana berita itu muncul,yah berita bahwa Annisa akan di lamar oleh Adit. Yang pastinya berita itu telah membuat geger warga sekampung. Hanya Adit dan keluarganya yang tidak tahu berita itu.

Baca juga: Dari facebook turun kehati kisah asmara Rizka

  Sejak saat itu Annisa pun sering main kerumah bu Aminah, tak lupa pula sesekali dia mengajak serta Aulia. Silaturrahmi agar tali persaudaraan semakin kuat, itulah alasannya,dari sikapnya cukup terlihat bahwa Annisa menyukai Adit. Hari pertama main kerumah bu Aminah, beliau mengenalkan Annisa dan Aulia kepada Adit. Mereka ngobrol panjang lebar mengenalkan diri masing-masing agar tidak ada rasa canggung.

  Beberapa hari kemudian, Aulia ditelpon bu Aminah, Aulia diminta agar datang kerumahnya untuk mengambil manisan, tak lupa pula ia disuruh mengajak Annisa. Karena Annisa sedang sibuk, Annisa berangkat sendirian kerumah Bu Aminah. Sesampainya disana, bu Aminah ternyata sedang shalat ashar. Yang ada hanyalah Adit yang sedang sibuk memberi makan burungnya.
Saat itu Adit dan Aulia saling memperhatikan, bercanda ria berdua sampai bu Aminah selesai shalat ashar.
'' sekarang sudah saling kenal kan?, dulu mau ibu jodohkan kalian berdua malah bilang malu." goda bu Aminah mengangetkan Adit dan Aulia.
" sekarang saja jodohkan ulang bu ." jawab Adit sambil tersenyum
 Aulia hanya bisa tertawa mendengar jawaban Adit.

        Tak di sangka, ternyata Adit menyukai Aulia. Dia menyesal karena telah menolak perjodohan itu dulu. Seandainya dia tahu bahwa inilah Aulia, maka dia akan langsung setuju. Adit mengambil no hp Aulia dari kontak ibunya. Kemudian mulai menghubungi gadis pujaannya itu.
Setelah seminggu komunikasi, Adit mengatakan bahwa dia menyukai Aulia, jujur saja Aulia pun mulai merasakan hal yang sama. Namun dia menyembunyikan hal itu. Masyarakat kampungnya mengira bahwa Annisa lah yang akan dilamar adit, kenyataannya Aulia lah yang sangat dicintai pria itu.

   Aroma cinta menghiasi dua insan yang hatinya bak bunga yang bermekaran. Adit dan Aulia telah sama-sama jatuh hati. Aulia mulai jujur dengan perasaannya terhadap Adit. Dia mengakui bahwa penolakannya dulu adalah sebuh penyesalan yang tiada berujung. Aroma cinta itu tercium oleh bu Aminah. Sehingga mereka sering di goda saat kebetulan bertatap muka. Kedekatan Adit dan Aulia membuat Annisa cemburu. Dialah yang dikabarkan akan dilamar Adit. Tapi kenapa justru Aulia yang dicintai pria itu.

  Annisa mulai kehilangan akal sehatnya, api cemburu telah membakar cinta kasih kepada saudaranya. Dia mulai memutar otak,memikirkan cara untuk membuat agar dirinyalah yang terlihat lebih baik dari Aulia. Annisa tidak sendirian, ternyata diam-diam ibunya juga berharap Annisa benar akan dilamar Adit. Siapa yang tidak ingin punya menantu mapan,taat ibadah,baik akhlak dan budi pekertinya.

Annisa bercerita kepada ibunya,bahwa Aulia telah menggoda Adit. Tentu saja seorang ibu tidak ingin hati anaknya terluka. Apalagi berita sudah tersebar, bahwa Adit akan melamar Annisa bukan Aulia. Semua akan malu jika sampai Aulia lah yang akan dilamar Adit.

       Celakalah Annisa dan ibunya, mereka mencoba menjelek-jelekkan Aulia kepada bu Aminah, mengatakan bahwa Aulia telah dilarang bersilaturrahmi ke rumah bu Aminah  oleh ibundanya, dikarenakan ibu nya tidak menyukai Adit dan sekeluarganya.
Kontan bu Aminah marah besar terhadap Aulia dan ibunya. Bu Aminah terhasut  dengki Annisa dan ibunya. Bu Aminah langsung menghubungi Aulia dan menanyakan langsung kebenaran berita itu.
Aulia kaget, dia dan ibunya sama sekali tidak tahu apapun perihal itu. Dia meminta maaf kepada bu Aminah dan keluarganya.

Sungguh Aulia sangat kecewa kepada adik sepupunya, Annisa. Hanya karena seorang pria, dia rela merendahkan saudaranya.
Padahal selama ini, jika ada yang berkata buruk tentang Annisa, Aulia akan langsung membantahnya. Sedemikian cinta ia terhadap sepupunya itu.

 Kejamnya Annisa. Cintanya buta, demi sebuah hubungan dia rela mengkhianati hubungan yang lain. Iri dengki telah memenuhi relung hatinya, sampai-sampai melupakan cinta saudaranya. Tiada seorang pun menyangka kejinya sifat Annisa, termasuk Aulia. Dia terpukul dengan sikap adik sepupunya, sungguh terpukul.

Aulia meminta Adit menjauhinya, bukan karena tak mencintainya lagi. Tapi Aulia tidak ingin menyulut api di dalam keluarganya. Aulia memberitahukan kepada Adit perihal berita yang beredar, bahwa Annisa lah yang akan dilamar Adit, bukan dirinya. Itu cukup menjadi suatu alasan Aulia menjauhi Adit. Cukuplah hubungan Adit dan Aulia sebagai saudara. Adit sangat terpukul mendengar pernyataan pujaan hatinya. Dia mengatakan apapun yang terjadi, tidak akan pernah melamar Annisa. Hanya Aulia yang dicintainya, jika memang tidak dengan Aulia, maka dengan Annisa pun jangan. Cinta tak bisa dipaksakan. Itulah keputusan Adit.
Adit lebih memilih kembali ke Jakarta daripadi harus bersama wanita yang sama sekali tidak dicintainya.

TAMAT

nasihat untuk kita semua, janganlah memelihara iri hati,sesungguhnya sifat itu hanya akan merugikan. Jika ingin menjadi yang terbaik, jangan rusak image orang lain,namun lakukan hal yang lebih berguna, maka dirimulah yang akan menjadi pemenangnya.
 Firman Nya:
"dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang dilebihkan Allah kepada sebagian kamu..."
(Q.S. ANNISA' : 32)

 jauhkan pula dirimu dari fitnah dan merusak nama baik orang lain. Dosa fitnah itu digolongkan kedalam dosa jariyah. Semakin banyak yang terhasut fitnah yang kau sebarkan, sebanyak itulah dosa mu, ibarat angin yang berhembus tiada pernah berhenti, begitu pula dosa fitnah yang kau sebarkan.
Sebab itu Allah katakan dalam al-qur'an "fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan"
( Q.S. AL-BAQARAH: 191 ).

Sekian

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Karena iri hati fitnah pun terjadi teman makan teman"

Post a Comment