Renungan kasih sayang ibu tak terhingga pada anak nya

RENUNGAN KASIH SAYANG IBU TAK TERHINGGA PADA ANAK NYA

 Di sebuah kota yang padat. Kendaraan berlalu lalang tanpa henti. Polusi dimana-mana. Seorang ibu yang sudah renta dan memakai kursi roda meminta kepada putranya untuk pindah kesebuah desa yang tentram, nyaman, dan bebas polusi.
Sang anak yang sudah mapan, enggan menuruti keinginan ibunya. Seluruh pekerjaannya berada dikota ini, dan disinilah ia harus tinggal.
Sang ibu mengerti keadaan sulit yang dihadapi putranya itu. Tak mungkin meninggalkan pekerjaan yang telah membesarkan namanya hanya untuk keinginan kecil sang ibu.


      Ketika hari libur tiba, sang anak menghabiskan waktunya dirumah, menemani ibunda tercintanya. Dia melihat rona kebahagiaan diwajahnya.
Sang anak kemudian mengajak ibunya pergi kesebuah desa, menghabiskan libur akhir pekan ditempat yang nyaman, tentram dan jauh dari kota polusi seperti keinginan ibunya. Ibu itu begitu bahagia. Sang anak mempersiapkan segalanya dan mereka berangkat ke desa itu.

Sesampainya di desa hari sudah senja. Sang anak telah memesan sebuah villa untuk mereka.Ibu itu tersenyum sambil mengelus tangan anaknya. "terimakasih nak. Sudah menuruti ibu, tapi bisakah ibu meminta satu permintaan lagi?" tanya sang ibu penuh harap kepada putranya.
" tentu bu." jawab putranya
" ibu ingin ke halaman belakang, tapi ibu tidak ingin memakai kursi roda ini, bisakah kamu bantu memapah ibu?"
" ibu aku penat, bolehkah besok saja, aku mau istirahat sekarang. "
jawab pemuda itu dengan gampangnya.
" tunggu nak, jika tidak ingin memapah ibu, temani saja ibu ngobrol sebentar disini. " pinta sang ibu.
" ya sudah, mari kita ngobrol." jawab sang anak dengan muka ketus.
"nak, bisakah kau melihat burung diatas pohon itu? Burung apakah itu ?" tanya ibunya.
" itu burung dara bu.''
'' burung yang bulunya cantik itu apa namanya nak?".
"burung dara juga bu, sama saja dengan yang itu." jawab sang anak sambil menunjuk burung yang satunya.
" yang terbang itu burung apa?"
" burung dara bu. Aku sudah menjawabnya. Kenapa ibu masih menanyakan hal yang sama. Aku capek, mau istirahat. " bentak sang anak.

     Baca juga: pantaskah menjadi bidadari surga.

Mata sang ibu berkaca-kaca, dia memegang tangan putranya dan menariknya lembut agar dia duduk.
"temani ibu sebentar lagi, ada hal yang ingin ibu katakan."
 sang anak hanya menanggapi dengan malas permintaan ibunya.
" hari ini ibu meminta mu untuk memapah ibu sebentar, namun kamu menolak dengan alasan lelah. Tahukah kamu ketika kecil, ibu memapahmu berbulan-bulan saat kakimu belum kuat untuk berjalan? Ibu tidak pernah merasa lelah menemani walaupun kau jatuh berkali-kali." isak sang ibu kepada putranya.
 Sang anak mulai meneteskan air mata dan menundukkan kepala sambil memegang tangan ibunya.
" barusan ibu memintamu temani ibu ngobrol, dan ibu memintamu menjawab tiga pertanyaan ibu yang jawabannya sama. 1 kali kau jawab dengan ikhlas, dan 2 kali membentak. Mungkin kau lupa ibu menjawab puluhan kali pertanyaanmu dengan jawaban yang sama ketika kamu kecil.
Ibu tidak marah, ibu justru bahagia dengan tingkah polos dan lucumu."
 sang anak bersujud sambil menangis meminta ampun kepada ibundanya. Diciumi lutut ibundanya yang telah lumpuh.
Mulai hari itu dia berjanji pada dirinya sendiri. Akan senantiasa
menjaga sikap dan perilakunya agar tidak menyakiti hati sang Bunda.


RENUNGAN:
Banyak anak-anak mengabaikan orang tua mereka yang sudah renta. Padahal bagi orang tua perhatian dan kasih sayang anaknya sangat berarti ketika usia mereka telah senja.
Anak-anak lupa pengorbanan orang tuanya. Orang tua tak pernah mengharapkan imbalan dengan harta anak-anaknya. Bagi mereka sedikit waktu untuk bicara dan bercanda ria lebih berharga daripada harta benda.
Kasih ibu tak terhingga. Sepanjang masa akan tetap ada untuk buah hatinya.

Pesan Moral:
- luangkanlah sedikit waktumu bersama keluarga terutama orang tua.
-jangan pernah lupakan pengorbanan dan kasih sayang orang tua, kasih sayang mereka tak terhingga.
-jangan pernah merasa dirimu sukses sendiri, dirimu sukses berkat doa dan keringat dari keduanya.
- sayangi orangtuamu selagi mereka masih bersamamu. Kau akan menyesali setiap menit yang terbuang sia-sia tanpa berbakti ketika mereka telah tiada.

  Baca juga: seorang ayah mengajarkan arti kehidupan.

Terimakasih telah membaca kisah renungan kasih ibu tak terhingga. Semoga termotivasi.
Jangan lupa bagikan, mungkin teman-teman yang lain juga akan termotivasi dari kisah ini.
Sekian.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Renungan kasih sayang ibu tak terhingga pada anak nya"

Post a Comment