Aku seorang siswa disalah satu SMA Negri di Jakarta. Namaku Haditya Raka, biasa dipanggil Raka. Saat itu aku duduk di bangku kelas 2 SMA.
Di dalam kelas, aku termasuk murid yang pendiam. Aku sama sekali tidak memperdulikan lingkungan sekitar. Bahkan aku hanya memiliki sedikit teman, itupun hanya dari kalangan cowok.
Kelas kami terkenal dengan kejeniusan murid-muridnya. Selain itu banyak yang bilang cewek dikelasku cantik-cantik.
Tapi bagiku, mereka biasa saja, tak ada yang istimewa. Yang menjadi primadona adalah Diandra, si cantik ketua cheerleaders.
Suatu ketika, dihari sabtu. Sekolah mengadakan pertandingan basket. Aku yang juga penyuka basket mengikutinya. Sayang saja aku tidak menang, aku yang sedang malas langsung saja masuk ke dalam kelas. Menggambar dan membuat anime adalah salah satu hobiku.
Langsung saja aku mengambil buku coretan kesayanganku, dan mulai menuai coretan imaji ku disana.
Aku terus sibuk dengan kegiatanku sampai bel pulang.
Aku bereskan semua buku dan memasukkannya ke dalam tas.
Tiba-tiba saat kelas sudah sepi masuklah si primadona kelas.
Dia menebarkan senyumnya kepadaku. Aku membalasnya sinis saja.
" Ka, mau pulang ya? ". Tanyanya membuka percakapan.
" iya, nih lagi beres-beres" . Jawabku singkat.
"tunggu, boleh aku pinjam note book matematika kamu gak, kamaren aku sibuk latihan cheers, jadi gak sempat buat nyatatin catatan itu. "
" oo.. Boleh kok, nih. " aku menyerahkan salah satu bukuku kepadanya.
Baca juga: subhanallah setelah move on dapat yang
Sesampainya dirumah aku mulai merasakan bosan. Ku geledah tasku mencari buku coretan kesayanganku. Sungguh aneh, tidak ada buku itu disana, meski telah ku geledah berkali-kali. Buku catatan matematika ku masih ada.
Oh sial berarti aku salah berikan buku kepada Diandra. Batinku kala itu.
Selain coretan anime, dibuku itu juga kutuliskan beberapa puisi karanganku. Tak lupa pula kocoret gambar kekasih impianku disana. Diakhir halaman ku tuliskan profil lengkapku.
Sungguh malu rasanya jika Diandra sampai membaca buku itu.
Aku mengumpat di dalam hati, menyesalkan kecerobohan yang ku buat.
Kriiing, hp ku berbunyi. Nomor baru, langsung ku buka dan ku baca isi pesan itu.
" Raka nanti jam 5 ke sekolah ya. Penting."
aku bingung siapa yang mengirimiku pesan itu.
Sekarang jam 3 masih ada waktu 2 jam lagi. Aku penasaran siapa dan ada keperluan penting apa si empunya nomor itu denganku.
Aku mencoba menerka siapa yang mungkin mengerjaiku.
Tapi aku rasa, aku sama sekali tidak punya musuh disekolahan.
Tak ada salahnya jika aku turuti saja, siapa tahu ini benar-benar penting.
Jam menunjukkan angka 16:45, langsung ku starter sepeda motor ninjaku dan melaju cepat ke sekolahan.
Sesampainya aku disana, sekolahan masih agak ramai, aku bingung siapa diantara mereka yang meminta kedatanganku.
Ku ambil hp ku dan kulihat sudah ada panggilan tak terjawab dari nomor baru itu, aku call back nomor itu. Tak ada jawaban. Hush sial, jangan-jangan aku dikerjai.
Hp ku berbunyi, pesan dari nomor itu datang lagi.
" aku dikelasmu, masuklah."
langsung aku menuju kekelas dengan sedikit amarah, sesampainya disana pintu kelas tertutup, tampak seperti tak ada orang disana.
Langsung ku dobrak pintu yang tak terkunci itu.
Terlihat seorang gadis membelakangiku yang duduk di kursi paling sudut.
Aku mencoba menebak siapa dia. Jangan-jangan setan. Ahh.. Mana ada setan di tengah hari seperti ini.
Ditengah lamunanku, aku dipanggil. "Hey Raka, maaf aku yang sms kamu tadi." sapa seorang primadona,yah Diandra.
" ada keperluan penting apa? " tanyaku dengan cuek.
Dia menghampiri dan memegang tanganku, lalu menarikku untuk ikut bersamanya.
" kamu salah kasih buku. By the way aku suka puisinya. Maaf aku baca buku itu, tanpa seijin kamu."
"gak apa-apa kok, mana bukunya?"
Diandra menyerahkan buku itu, dan aku berlalu meninggalkannya. Aku malu sekaligus salah tingkah berhadapan dengan wanita cantik sepertinya.
Sejak hari itu, Diandra sering mengajakku ngobrol. Kadang-kadang ikut bersamaku ke kantin. Bahkan dia sering ikut nebeng saat pulang sekolah denganku.
Awalnya aku merasa biasa saja, lama kelamaan aku merasakan benih cinta mulai tumbuh.
Aku mencintai Diandra, dia persis seperti cewek idaman yang aku coret dibuku kesayanganku.
Aku tidak tahu perasaannya terhadapku.
Yang pastinya dia selalu bersikap seolah-olah pacarku, walaupun sebenarnya hubungan kami tak pernah ada ikatan pasti.
Baca juga: renungan-seorang-laki-laki-dan-calon.
Sekian cerpen dari saya. Klik share untuk membagikan. Terimakasih telah berkunjung.
0 Response to "cerpen asmara berawal dari buku kamu dan aku"
Post a Comment